Menjaga Silaturahmi

Ilustrasi : Ceramah.org

Loading

Ketika saya sedang online di YM, tiba-tiba datang panggilan dari seorang bapak yang telah saya anggap sebagai orang tua sendiri. Ya, pak Muchlis Hamid. Sudah lama kami tak berjumpa. Terakhir berjumpa di kampung halamanku, yang kebetulan kampung kami  tidak berjauhan.

Setelah berbalas sapaan. Beliau mengingatkan saya tentang silaturrahmi.Aku jadi malu. Memang dulu kami sama-sama aktif di setiap kegiatan kampung halaman kami. Kami aktif karena kami terpicu dengan gerakan yang gigih bupati kami membangun kampung halaman kami. Sekarang kami jadi pasif karena bupati kami juga pasif. Mungkin dia aktif sebagai bupati, tapi tidak aktif membangun silaturrahmi dengan perantau dan seniornya.Sehingga kami pun menjadi pasif bersilaturrahmi baik sesama kami maupun aktifitas sosial ke kampung.

Kami takut kalau-kalau kami aktif justru sang bupati tidak menghendakinya, atau malah salah tafsir jangan-jangan keaktifan kami malah dianggap menjadi langkah politis untuk menyainginya. Kesimpulannya, karena komunikasi tak terjalin menjadi kami tak aktif pula. Karena menurut sebagian orang, ini masalah sensitif.  Mengingat silaturrahmi yang diingatkan Pak Muchlis Hamid kepada saya tadi saya pun menjadi ingat Hadist  KETIGAPULUH LIMA dalam kumpulan hadist 40.

Berikut petikannya:

UKHUWAH DAN HAK MUSLIM

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Janganlah kalian saling dengki, saling menipu, saling marah dan saling memutuskan hubungan. Dan janganlah kalian menjual sesuatu yang telah dijual kepada orang lain. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya, (dia) tidak menzaliminya dan mengabaikannya, tidak mendustakannya dan tidak menghinanya. Taqwa itu disini (seraya menunjuk dadanya sebanyak tiga kali-). Cukuplah seorang muslim dikatakan buruk jika dia menghina saudaranya yang muslim . Setiap muslim atas muslim yang lain; haram darahnya, hartanya dan kehormatannya “ (Riwayat Muslim)

—————-Pelajaran yang terdapat dalam hadits :—————-

1. Larangan untuk saling dengki.

2. Larangan untuk berbuat keji dan menipu dalam urusan jual beli.

3. Diharamkan untuk memutuskan hubungan terhadap muslim. Sebaliknya harus dijaga persaudaraan dan hak-haknya karena Allah ta’ala.

4. Islam bukan hanya aqidah dan ibadah saja, tetapi juga didalamnya terdapat urusan akhlak dan muamalah.

5. Hati merupakan sumber rasa takut kepada Allah ta’ala.

6. Taqwa merupakan barometer keutamaan dan timbangan seseorang.

7. Islam memerangi semua akhlak tercela karena hal tersebut berpengaruh negatif dalam masyarakat Islam.

————–Tema-tema hadits yg terkait dg Al-Qur’an :————–

1. Menciptakan pergaulan yang baik dan harmonis : 49 : 102.

Realisasi ukhuwah Islamiyah : 9 : 713.

Barometer kehidupan; Taqwa : 49 : 134.

Dihormatinya hak dan martabat seorang muslim: 5 : 32, 22 : 30

Berdasarkan itu, memang ajaran Allah SWT dan Rasulnya sangatlah mulia. Kita diperintahkan untuk membangun silaturrahmi, menjaga hubungan baik dan saling sayang sesama. Kita dilarang memembunuh, membenci. Subhanallah.

Betapa naifnya saya kalau selama ini saya sudah mengabaikan silaturrahmi dan tidak mencintai saudara-saudara saya sendiri. Untuk itu kalau ada saudara saya yang selama ini jarang saya jambangi, saya mohon maaf, kepada Allah saya mohonkan ampun. Mungkin karena kesibukan saya tidak sempat berkomunikasi dan memperbaiki silaturrahmi. Tapi ketahuilah itu bukan disengaja atau datang dari hati saya. Semoga Allah SWt meridhoi semuanya. Amin.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.